Hukuman Tuhan Terhadap Narsisisme Kolektif
Pembelajaran Dari Edom Berdasarkan Obaja 1:1-5
Abstract
Perjanjian Lama merupakan sebuah kitab yang berbicara secara khusus mengenai hubungan Tuhan dengan manusia yang telah diikat dengan perjanjian. Ikatan perjanjian antara Tuhan dengan manusia harus dijaga dengan kesetiaan yang diwujudnyatakan melalui tindakan hidup yang didasarkan atas keadilan dan kebenaran Tuhan. Jika manusia tidak hidup dalam kesetiaan tersebut, maka perjanjian dengan Tuhan akan terpatahkan dan hal ini menimbulkan tindakan dan reaksi Tuhan terhadap pematahan perjanjian tersebut. Tindakan Tuhan bisa berupa peringatan dan bahkan hukuman kepada manusia yang telah mematahkan perjanjian. Salah satu bentuk dari ketidaksetiaan terhadap perjanjian adalah kesombongan dan menganggap diri mampu melakukan segala sesuatu dengan didasarkan atas kekuatan diri sendiri. Dengan menggunakan metode kualitatif dan pendekatan kritis teks, maka perikop Obaja 1:1-5 dikupas untuk mendapatkan makna pesan perikop dan kemudian diimplementasikan ke kehidupan masa kini. Hasil penelitian menemukan bahwa kesombongan akan mendatangkan hukuman dari Tuhan, namun hukuman ini sebenarnya merupakan bentuk lain dari kasih Tuhan guna menegur dan mengembalikan manusia ke jalan Tuhan.
References
Assis, E. (2014). Structure, Redaction and Significance in the Prophecy of Obadiah. Journal for the Study of the Old Testament, 39(2), 209–221. https://doi.org/10.1177/0309089214567376
Bakker, D. F. L. (2016). Sejarah Kerajaan Allah 1. BPK Gunung Mulia.
Ben Zvi, E. (2012). 2. Obadiah 1. In A Historical-Critical Study of the Book of Obadiah. https://doi.org/10.1515/9783110809633.10
Biwul, J. K. T. (2017). Brothers in Conflict: Reading the Prophet Obadiah Against the Context of the Political and Religious Hostility and Violence in Nigeria. Old Testament Essays, 30(1), 30–55. https://doi.org/10.17159/2312-3621/2017/v30n1a4
Bizumic, B., & Duckitt, J. (2008). “My Group is not Worthy of Me”: Narcissism and Ethnocentrism. Political Psychology, 29(3), 437–453. https://doi.org/10.1111/j.1467-9221.2008.00638.x
Budiarti, D., & Ardi, R. (2019). Pengaruh Fundamentalisme Agama Terhadap Narsisme Kolektif dan Out-Group Derogation Pada Aktivitas Mahasiswa Perguruan Tinggi Negeri. INSAN Jurnal Psikologi Dan Kesehatan Mental, 4(2), 54-63. https://doi.org/10.20473/jpkm.v4i22019.54-63
Clarke, A. (1832). Commentary on Obadiah 1:1. Study Light.
Coffman, J. B. (1999). Commentary on Obadiah 1. Study Light.
da Riva, R. (2020). The Nabonidus Inscription in Sela (Jordan): Epigraphic Study and Historical Meaning. In Zeitschrift fur Assyriologie und Vorderasiastische Archaeologie, 110(2), 176–195. https://doi.org/10.1515/za-2020-0018
Elliott, C. (1884). The Date of Obadiah. The Old Testament Student, 3(9), 321–324. https://doi.org/10.1086/469441
Erhman, B. D. (2005). Jesus: The Story Behind Who Change the Bible and Why. Harper Collins.
Esa, N. D. (2018). Hubungan Antara Kecenderungan Narsisme dengan Motif Memposting Foto Selfie di Instagram pada Remaja di SMA Negri 1 Sedayu Gresik. Psikosains. Jurnal Psikosains.
Fuller, R. E. (2012). PHILIP PETER JENSON, Obadiah, Jonah, Micah: A Theological Commentary (Library of Hebrew Bible/Old Testament Studies 496). Journal of Semitic Studies, 57(1), 180–182. https://doi.org/10.1093/jss/fgr045
James, D. (2013). Encyclopedia of the Bible and Its Reception. 7.
Jensen, I. L., & Schultz, S. J. (1978). Jensen’s Survey of the Old Testament. Moody Publishers.
Kang, B. I. N. (2020). The Positive Role of Shame for Post-exilic Returnees in Ezra/Nehemiah. Old Testament Essays, 33(2), 250–265. https://doi.org/10.17159/2312-3621/2020/v33n2a6
Kantohe, F. R. (2020). Orang-Orang Farisi dan Narsisisme Beragama: Tinjauan Mengenai Potret Orang-Orang Farisi dalam Yohanes 9. Jurnal Abdiel: Khazanah Pemikiran Teologi, Pendidikan Agama Kristen Dan Musik Gereja, 4(2). https://doi.org/10.37368/ja.v4i2.147
Limburg, J. (1988). Hosea - Micah: Interpretation. John Knox Press.
Lyon, D. T. (2012). Study of the Ancient Edomites: An Examination of the Civilization of the Nation of Edom and Its Relationship to Israel. In ProQuest LLC. Wilfrid Laurier University.
Mason, R. (2004). Micah, Nahum and Obadiah. In T&T Clark Study Guides. T&T Clark.
Nel, H. W. (1997). Theopolitics in the Davidic Monarchal System - A Pilot Study. In Die Skriflig/In Luce Verbi, 31(4), 421–434. https://doi.org/10.4102/ids.v31i4.1623
Panjaitan, F. (2019). Analisis Pertanyaan Retorika dalam Ayub. In Prosiding Seminar Teologi Kitab Ayub (pp. 93–98). STT Jaffray. https://doi.org/10.31219/osf.io/dvmuz
Panjaitan, F., & Lumingkewas, M. S. (2019). Keadilan dalam Hukum Lex Talionis: Tafsir terhadap Keluaran 21:22-25. Pengarah: Jurnal Teologi Kristen, 1(2), 73–84. https://doi.org/10.36270/pengarah.v1i2.13
Panjaitan, F., & Siburian, H. H. (2020). Allah yang Kreatif dan Dinamis dalam Ayub 42:7-17: Sebuah Perlawanan terhadap Teologi Retribusi. Kurios: Jurnal Teologi Dan Pendidikan Agama Kristen, 6(2), 240. http://www.sttpb.ac.id/e-journal/index.php/kurios
Sakti, S. P. (1998). Apa itu Penelitian. Forum Biblika, 8, 7.
Scheffler, E. H. (1998). Verskillende boodskappe vir verskillende kontekste: Die literatuur van die ballingskap (597-539 vC). Verbum et Ecclesia, 19(2), 349–372. https://doi.org/10.4102/ve.v19i2.594
Stanislaus, S. (2019). Kritik Sosial: Nabi Israel-Yehuda. LOGOS (Jurnal Filsafat - Teologi), 15(1), 65–108. http://ejournal.ust.ac.id/index.php/LOGOS/article/view/335%0Ahttp://ejournal.ust.ac.id/index.php/LOGOS/article/download/335/pdf23d
Sudarman, S. (2017). Identitas dan Karakteristik Nabi-Nabi Isreal dalam Perjanjian Lama. KALAM, 6(2), 297–318. https://doi.org/10.24042/klm.v6i2.408
Thompson, J. A. (2013). Ensiklopedi Alkitab Masa Kini. Yayasan Komunikasi Bina Kasih.
Tirtanadi, R. (2018). Berdusta Namun Dipakai Tuhan dalam 1 Raja-Raja 13. Verbum Christi: Jurnal Teologi Reformed Injili, 5(1), 97–116. https://doi.org/10.51688/vc5.1.2018.art4
Yanti, M. E. (2020). Penghukuman dan Keselamatan dalam Kitab Obaja sebagai Pengajaran Allah Di Tengah Problematik Edom-Israel. Jurnal Efata, 7(2), 43–55.