Refleksi Teologis Kepastian Keselamatan

  • Alon Mandimpu Nainggolan Institut Agama Kristen Negeri Manado

Abstract

Keselamatan adalah hal yang paling pokok dalam Alkitab dan kehidupan orang Kristen. Keselamatan mutlak menjadi kebutuhan, karena manusia telah jatuh ke dalam dosa baik secara perorangan maupun kolektif. Satu-satunya jalan agar manusia terbebas dari kebinasaan adalah melalui penerimaan Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat secara pribadi yang diikuti dengan hidup yang berorientasi pada kehendak-Nya. Yang diselamatkan oleh Tuhan Yesus, pastilah melakukan kehendak-Nya. Ketaatan kepada kehendak-Nya merupakan kasih karunia Tuhan bagi umat-Nya atau buah dari keselamatan yang telah dimiliki. Penelitian ini bertujuan untuk menyajikan refleksi teologi kepastian keselamatan dan signifikansinya bagi orang Kristen masa kini dalam memaknai keselamatan dan kepastian keselamatan. Penelitian ini dilaksanakan dengan berbasis kajian biblis, khususnya Matius 7:21-23 dan teologi sistematis seputar kepastian keselamatan. Melalui penelitian ini ditemukan teologi kepastian keselamatan dan pemahaman mengenai kepastian keselamatan berdampak positif bagi efektivitas dan produktivitas hidup orang Kristen di masa kini dan mendatang.

References

Barclay, W. (1983). Pemahaman Alkitab Setiap Hari. BPK Gunung Mulia.

Browning, W. R. F. (2011). Kamus Alkitab. Jakarta: BPK Gunung Mulia.

Calvin, J.(1972). Calvin’s New TestamentComentaries. Eerdmans.

Chris, M. (2002). Doktrin Keselamatan dan Kehidupan Rohani. Iman Press.

Dister, S. N. (1999). Teologi Sistematika. Balai Pustaka.

Douglas, J.D. (2004). Ensklopedi Alkitab Masa Kini Jiid II. Yayasan Komunikasi BinaKasih/OMF.

Drane, J. (2003). Memahami Perjanjian Baru. Jakarta: BPK Gunung Mulia.

Duyverman, M. E. (2000). Perjanjian Baru. BPK Gunung Mulia.

Enns, P. (2007).The Moody Handbook Of Theology. Literatur SAAT.

Evans, T. (2005). Sungguh-sungguh Diselamatkan. Gospel Press.

France, R.T. (2007). The Tyndale New Testament Commentaries. Momentum.

Guthrie, Donald (1993). Teologi Perjanjian Baru. BPK Gunung Mulia.

Groenen, C. (1988). Soteriologi Alkitabiah. Kanisius.

Hendriksen (1974). Matthew 1. The Bannerof Truth Trust.

Jamieson, R., Fausset, A. R., & Brown, D. (1990). A Commentary: Critical, experimental, and PracticalontheOldandNew Testaments (Mathew-John). Eerdmans.

Janes. (2018). Pemahaman Doktrin Soteriologi Terhadap Kegiatan Memberitakan Injil. PRUDENTIA: Jurnal Teologi Dan Pendidikan Kristiani, 1(1), 74–93. http://e-journal.sttbaptisjkt.ac.id/index.php/prudentia.

Kreeft, P. &Tacelli, R. K. (2006).Pedoman Apologetik Kristen 2. Kalam Hidup.

LAI (2006). Alkitab Penuntun hidup Berkelimpahan. Gandum Mas.

Marxsen, Willi (2003). Pengantar Perjanjian Baru. Gunung Mulia.

Matthew, H. (2014). Tafsiran MatthewHenry: Injil Matius 1-14. Momentum.

Nainggolan, A. M. & Labobar, Y. F. (2021). Menggagas Penggunaan Benih dalam Perayaan Paskah: Analisis Biblikal Yohanes 12:20-26. Epigraphe: Jurnal Teologi dan Pelayanan Kristiani 5(1), 113-125. http://dx.doi.org/10.33991/epigraphe.v5i1.239.

Pfeiffer, F. C.& Harrison, E. F. (2008). Tafsiran Alkitab Wycliffe. Gandum Mas.

Santoso, A. (2009). The God Way: Handbook. Nusantara Books.

Sine, H., & Nainggolan, A. M. (2021). Menelaah Kehendak Allah bagi Orang Percaya Berdasarkan Roma 12:2. Tumou Tou, 8(2), 104-117. https://doi.org/10.51667/tt.v8i2.501

Sproul, R. C. (2002). Kebenaran-kebenaran Dasar Iman Kristen. Literatur Saat.

Sugiyono, (2014). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R & D. Alfabeta.

Sutanto, H. (2007). Hermeneutik Prinsip dan Metode Penafsiran Alkitab. Literatur SAAT.

Tenney, C. M. (2009).Survei Perjanjian. Gandum Mas.

Verkuyl, J. (2000). Khotbah di Bukit. BPK Gunung mulia.

Williamson, G. I. (2017). Pengakuan Iman Westminster. Momentum.
Published
2021-10-28
How to Cite
Nainggolan, A. (2021, October 28). Refleksi Teologis Kepastian Keselamatan. Pengarah: Jurnal Teologi Kristen, 3(2), 137-153. https://doi.org/https://doi.org/10.36270/pengarah.v3i2.66
Section
Articles