Apologetika Yesus Sebagai Utusan Menurut Yohanes 17:3

Sanggahan Terhadap Skeptisisme Ke-Allah-an Yesus

  • Markus Suwandi Sekolah Tinggi Teologi Kharisma Bandung
  • Yanto Paulus Hermanto Sekolah Tinggi Teologi Kharisma
  • Tjahyadi Chuang Sekolah Tinggi Teologi Kharisma
Keywords: Keywords: God, Apologetic, Skepticism, Messenger, Jesus.

Abstract

Misi Ilahi Yesus sebagai utusan Allah telah dinubuatkan sejak kejatuhan manusia pertama. Kemanusiaan dan ke-Allah-an Yesus selalu menjadi perdebatan atau pembahasan yang menarik dan terus berkelanjutan hingga saat ini. Ketidakmengertian terhadap teks-teks Alkitab, terutama Yohanes 17:3, memunculkan pemikiran skeptis terhadap ke-Allah-an Yesus. Karya tulis ini menggunakan metode kualitatif deskriptif dengan studi literatur sebagai basisnya untuk memaparkan keunikan pengutusan Yesus, dengan menganalisis Injil Yohanes dan beberapa teks Alkitab lainnya. Analisis ini bertujuan untuk memahami frasa Yesus sebagai utusan dalam Yohanes 17:3 dengan perspektif yang benar. Melalui penelusuran tulisan ini makna relasi antara Yesus dan Allah akan menjadi jelas dalam konteks pengutusan Yesus untuk penebusan dosa. Dari pembahasan ini akan terlihat bahwa kemanusiaan dan keilahian Yesus tidak dapat dipisahkan. Ini dapat menjadi jawaban apologetis terhadap skeptisisme yang menolak ke-Allah-an Yesus.

References

Aritonang, J. S. (2016). Berbagai Aliran Dalam Dan di Sekitar Gereja (Revisi). BPK Gunung Mulia.

BibleWorks. (2006). BibleWorks for Windows Version 7.0 (Version 7.0). BibleWorks, LLC.

Bowman Jr., R. M. & Komoszewski, J. E. (2015). Menempatkan Yesus di Takhta-Nya. Literatur SAAT.

Brown, R. E. (1997). An Introduction to the New Testament. DOUBLEDAY.

Browning, W. R. F. (2009). Kamus Alkitab: A Dictionary of the Bible. BPK Gunung Mulia.

Carson, D. A. (1991). The Gospel According to John: The Pillar New Testament Commentary. APOLOS.

Cox, L. G. (2020). John’s Witness to the Historical Jesus. Evangelical Theological Society, 172–178.

Djadi, J. (2003). Apologetika tentang Kristologi. Jurnal Jaffray, 1(1), 42–55. https://doi.org/10.25278/jj.v1i1.167.42-55

Erickson, M. J. (2014). Teologi Kristen: Volume 1. Gandum Mas.

Erickson, M. J. (2015). Teologi Kristen: Volume 2. Gandum Mas.

Evans, C. A. (2008). Merekayasa Yesus: Membongkar Pemutarbalikan Injil oleh Ilmuwan Modern. Penerbit Andi.

Fee, G. D. (2011). New Testament Exegesis - Third Edition. Literatur SAAT.

Grassmick, J. D. (1966). Prinsip-Prinsip dan Praktek Eksegesis Bahasa Yunani. Sekolah Tinggi Theologia Injili Indonesia.

Gunawan, S. T. (2014). Apologetika Kharismatik: Kharismatika yang Kukenal dan Kuyakini. GBAP Bintang Fajar Ministries.

Hagelberg, D. (2009). Tafsiran Injil Yohanes (Pasal 1-5). Penerbit Andi.

Hutahaean, T. H. (2019). Signifikansi Apologetika dalam Penginjilan. STULOS, 17(1), 54–57.

Köstenberger, A. J. (2009). A Theology of John’s Gospel and Letters. Zondervan.

Lajnah Pentashihan Mushaf Al-Qur’an. (2019). Qur’an Kemenag (Versi 2.1.4). Badang Litbang dan Diklat Kementerian Agama.

McGrath, A. E. (2017). Apologetika Dasar. Literatur Saat.

Mokoginta, I. L. S. (2016). 101 Bukti Yesus Bukan Tuhan. Yayasan Birrul-Walidain.

Morris, L. (1995). The New International Commentary on the New Testament: The Gospel According to John (Rivised). Wiliam B. Eerdmans Publishing Company.

Morris, L. (1996). Teologi Perjanjian Baru. Gandum Mas.

Mujahidin, A. M. (2014). Panduan Penelitian Praktis untuk Menyusun Skripsi, Tesis, & Disertasi. Penerbit Alfabeta.

Nggadas, D. H. Y. (2016). “Tous Angelous” dalam 1 Korintus 11:10: Survei, Evaluasi, dan Proposal Eksegetis. Luxnos: Jurnal Teologi, 1(1), 6–13.

Noorsena, B. (2017). Answering the Misunderstanding: Menjawab Kesalahpahaman dalam Dialog Teologis Kristen-Islam (III). ISCS Lecture & Discipleship.

Rey, K. T. (2013). Konsep Yesus Anak Allah: Suatu Apologetika terhadap Pandangan ‘Allah Tidak Beranak dan Tidak Diperanakkan.’ Antusias: Jurnal Teologi Dan Pelayanan, 2(3), 166-195.

Siringo-Ringo, V. M. (2013). Theologi Peranakan Lama: Sejarah, Metode, dan Pokok-pokok Theologi Perjanjian Lama. Penerbit Andi.

Sudarma, H. & Andreas, D. (2015). Doktrin Inkarnasi Kristus. Penerbit Andi.

Sugiyono. (2018). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Alfabeta.

Sutanto, H. (2019a). Perjanjian Baru Interlinier Yunani Indonesia dan Konkordansi Perjanjian Baru (Jilid I). Lembaga Alkitab Indonesia.

Sutanto, H. (2019b). Perjanjian Baru Interlinier Yunani Indonesia dan Konkordansi Perjanjian Baru (Jilid II). Lembaga Alkitab Indonesia.

Teknologi, A.-Q. (2015). Yesus Bukan Tuhan!!? Video Ini Paling Ditakuti Seluruh Pendeta. https://www.youtube.com/watch?v=01-hXRb48Tg&+feature=youtu.be
The Online Parallel Bible, P. (2020). Bible Hub. https://biblehub.com/texts/john/17-3.htm

Tim Penyusun. (2017). Kamus Besar Bahasa Indonesia (Aplikasi Android Versi 2.5.0). Yufid INC.

Vincent, A. (2011). Heaven On Eart. Penerbit Andi Offset.

Wallace, D. B. (2009). The Basics of New Testament Syntax. Zondervan.

Wijanto, M. W. (2008). Allah Tritunggal dalam Injil Yohanes. Gema Teologi, 32(2), 1–11. http://journal-theo.ukdw.ac.id/index.php/gema/article/view/46

Zuck, R. B. (1994). A Biblical Theology of the New Testament. Moody Press.
Published
2021-10-28
How to Cite
Suwandi, M., Hermanto, Y., & Chuang, T. (2021, October 28). Apologetika Yesus Sebagai Utusan Menurut Yohanes 17:3. Pengarah: Jurnal Teologi Kristen, 3(2), 111-122. https://doi.org/https://doi.org/10.36270/pengarah.v3i2.65
Section
Articles