Hakikat Spiritualitas Pelayan Kristus dan Implikasinya bagi Hamba Tuhan Masa Kini
Abstract
Semakin banyaknya data tentang kemerosotan nilai, makna dan tujuan dari para pelayan Kristus telah mendorong banyak orang untuk mempertanyakan kembali tentang spiritualitas pelayan Kristus yang sesungguhnya. Spiritualitas pelayan Kristus adalah pengalaman hidup individu yang terhubung dengan Kristus yang dinyatakan melalui emosi, perilaku dan sikap hidupnya. Pengalaman hidup itu merupakan suatu penjiwaan keyakinan yang di dalamnya bukan hanya berkaitan dengan kontemplasi jiwa saja, namun bersamaan dengan praksis iman yang mewujud dalam tindakan nyata. Dalam penelitian ini digali hakikat spritualitas pelayan Kristus dan implikasinya bagi hamba Tuhan masa kini. Peneliti menggunakan studi literatur untuk menjawab problem reseach yang ada. Permasalah tersebut terkait dengan pertanyaan, bagaimanakah hakikat spiritualitas pelayan Kristus dan implikasinya bagi hamba Tuhan masa kini? Diharapkan penelitian ini dapat berdampak secara praktis bagi setiap hamba Tuhan masa kini.
Kata Kunci: Spritualitas, Pelayan Kristus, Hamba Tuhan
References
Bauer, W. (2010). A Greek-English Lexicon of the New Testament and Other Early Christian Literature. Chicago: University of Chicago Press.
Barclay, W. (2000). Pemahaman Alkitab Setiap Hari: Surat-surat Galatia & Efesus. Jakarta: BPK Gunug Mulia
____________ (1974). New Testament Word. Kentucy: Westminster Press.
Brown, C. (1971). New Testament Theology (Vol. 2). Grand Rapids: Regency Reference Library from Zondervan.
Collins. (2006). The Power of Leadership. Hampton, VA: CFI Publishing.
Crowther, S. S. (2017). The Fruit of The Spirit in The Context of Leadership. Journal of Biblical Perspectives in Leadership, 7(1), 24-34.
D’Souza, A. (2009). Ennoble, Enable, Empower. Jakarta: Kompas Gramedia
Dermot, G. R. Mc. (1995). Mengenali 12 Tanda Kerohanian Sejati (Suryadi, Trans.). Yogyakarta: Yayasan Andi.
Dharma, S. M. (2017). Kesesasatan Gereja Akhir Zaman. Yogyakarta: Andi
Foster, R. J. (1985). Uang, Sex dan Kekuasaan. Bandung: Yayasan Kalam Hidup
Fung, R. (1988). The Epistle to the Galatians. Grand Rapids: Eerdmans
Gibbons, S. (2009). Patience: The Fourth in a Series of Nine Leadership Devotionalsbased upon the Fruit of the Spirit. Inner Resources for Leaders, 2(1), 1-8.
Hendra, V. (2018). Peran Orang Tua dalam Menerapkan Kasih dan Disiplin kepada Anak Usia 2-6 Tahun sebagai Upaya Pembentukkan Karakter. Kurios: Jurnal Teologi dan Pendidikan Agama Kristen, 3(1), 48-65.
Herlianto. (1990). Humanisme dan Gerakan Zaman Baru. Yayasan Kalam Hidup.
Ipaq, E. W. (2014). Pemimpin Sebagai Gembala. Jurnal Jaffray, 12(1), 27-34.
Kartono, K. (1980). Pengantar Metodologi Research. Bandung: Alumni.
Moffit, B. & Tesch, K. (2010). Transformasi Gereja Lokal dan Masyarakat. Jakarta: Bina Kasih,
Nouwen, H. J. M. (1986). Pelayanan yang Kreatif. Yogyakarta: Kanisius.
Octavianus, P. (1994). Manejamen dan Kepemimpinan Menurut Wahyu Allah. Malang: YPPI dan Gandum Mas.
Sabdono, E. (2016). Resurrecting Jesus Within Us. Jakarta: Rehobot Literature
Schippers, K. (2004). Spiritualitas dan Pembangunan Jemaat. Seri Pastoral 367 No. 12. Yogyakarta: Kanisius.
Schreiner, T. (2010). Exegetical commentary on the New Testament: Galatians. Grand Rapids: Zondervan.
Tanya, V. I. (1996). Spiritualitas, Pluralitas dan Pembangunan di Indonesia. Jakarta: BPK Gunung Mulia
Tischler, L., Biberman, J., & McKeage, R. (2002). Linking Emotional Intelligence, Spirituality and Workplace Performance. Journal of Managerial Psychology, 17(3), 203-218.
Russell, T. H., Bean, A. C., & Vaughan, L. B. (Eds). (1938). Webster’s Twentieth-Century Dictionary of the English Language. New York: Publishers Guild, Inc.
Wilson, E. (1990). Pola Hidup Kristen: Dosa Seksual dan Pertumbuhan Kristiani. Malang: Gandum Mas.