Sinergitas Budaya Mangokal Holi dan Taurat sebagai Upaya Inkulturasi
Abstract
Suku Batak adalah salah satu suku bangsa besar di Indonesia dan memiliki tradisi "Mangokal Holi". Tradisi ini berasal dari budaya pra-Kristen Batak. Terdapat perbedaan pandangan antara masyarakat Adat dan masyarakat Kristen tentang upacara tradisi Mangokal Holi. Masyarakat Adat menilai bahwa masyarakat Kristen sering menghakimi mereka karena menganggap upacara ini sebagai penyembahan berhala dan memiliki unsur-unsur magis. Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi dan menjelaskan sinergi budaya Mangokal Holi dengan Taurat dengan menggunakan metode kualitatif.
References
Anggito, A. & Setiawan, J. (2018). Metodologi penelitian kualitatif. CV Jejak.
Hutagalung, S. (2013). Mencermati Pokok Ajaran Gereja dan Mengurai Konsekwensi bagi Pendidikan Kristiani: Catatan-Catatan Kritis untuk Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh. Koinonia Journal, 5(2), 37–47.
Hutagaol, F. O. & Prayitno, I. S. P (2020). Perkembangan Ritual Adat Mangongkal Holi Batak Toba dalam Kekristenan di Tanah Batak. Anthropos: Jurnal Antropologi Sosial Dan Budaya (Journal of Social and Cultural Anthropology), 6(1), 84–92. https://doi.org/10.24114/ANTRO.V6I1.16822
Hutapea, A. Y. (2015). Upacara Mangokal Holi pada Masyarakat Batak di Huta Toruan, Kecamatan Banuarea, Kota Tarutung Sumatera Utara. Humanis, 11(2), 1–7.
Laurans, J. M. (2013). Memahami Arsitektur Lokal dari Proses Inkulturasi pada Gereja Katolik di Indonesia. Universitas Kristen Petra.
Malau, G. G. (2000). Aneka Ragam Budaya Batak. Yayasan Bina Budaya Nusantara Tao Toba.
Niebuhr, H. R. (1949). Kristus dan Kebudayaan. Petra Jaya.
Purba, J. K., Halawa, S., & Ginting, S. D. (2020). Transformasi Tradisi Lisan “Mangokkal Holi” Sebagai Naskah Drama. Kode : Jurnal Bahasa, 9(4), 108–121. https://doi.org/10.24114/KJB.V9I4.22043
Rukajat, A. (2018). Pendekatan Penelitian Kualitatif:Qualitative Research Approach. Deepublish.
Schreiner, L. (2003). Adat dan Injil: Perjumpaan Adat dengan Iman Kristen di Tanah Batak. BPK Gunung Mulia.
Sidjabat, M. S. (2003). Penggalian Tulang-Belulang: Sebuah Kritik Injili terhadap Pembangunan Tugu di Tapanuli Utara. Veritas (STT SAAT Institutional Repository), 4(1), 67–86.
Sihotang, J. A. (2020). Kesadaran dan Kepedulian Ekologis Budaya dalam Upacara Mangongkal Holi Sebuah Kajian dalam Perspektif Laudato Si', ART 143-146. Forum, 49(2), 62–77. https://doi.org/10.35312/FORUM.V49I2.256
Silalahi, C. D. M., & Sibarani, R. (2015). Mangongkal Holi as the Highest Level of Tradition in Batak Toba Society. Majalah Ilmiah METHODA, 5(3), 1–9. https://doi.org/10.46880/METHODA.VOL5NO3.PP1-9
Silalahi, C., Sibarani, R., Setia, E., & Takkari, M. (2020). Mangongkal Holi Tradition as an Alternative Solution to the Lack of Cemetery Land in Indonesia. EAI. https://doi.org/10.4108/EAI.14-3-2019.2291979
Simanjuntak, H. (2018). Mangohal Holi, Tradisi Menggali Tulang Belulang Leluhur Suku Batak Toba. https://www.academia.edu/39622921/MANGOHAL_HOLI_TRADISI_MENGGALI_TULANG_BELULANG_LELUHUR_SUKU_BATAK_TOBA_MANGOHAL_HOLI_THE_ANCESTORS_SKELETON_EXCAVATION_TRADITION_OF_BATAK_TOBA_TRIBE
Siregar, D. S. (2022). Analisis Adat Mangongkal Holi Suku Batak Toba dari Perspektif Tafsir Etnohermeneutis Kritis Kisah Tulang-Belulang Yusuf [Master Thesis, Sekolah Tinggi Teologi SAAT]. STT SAAT Institutional Repository. http://repository.seabs.ac.id/handle/123456789/1475
Siregar, E. D., Isjoni I., & Ibrahim, B. (2018). Peranan Gondang dalam Upacara Manongkal Holi pada Masyarakat Batak Toba di Desa Janji Natogu Kecamatan Pahae Julu Kabupaten Tapanuli Utara. Jurnal Online Mahasiswa, 5(2), 1–10.
Sudaryanto. (1993). Metode dan Aneka Teknis Analisis Bahasa. In Duta Wacana University Press. Duta Wacana University Press.
Tara, T. (2017). Memahami Model-Model Teologi Kontekstual Stephen B. Bevans dalam Konteks Budaya Ende-Lio Sebagai Bagian dari Kejujuran Berteologi. Atma Reksa : Jurnal Pastoral Dan Kateketik, 2(1), 48–59. https://doi.org/10.53949/AR.V2I1.20
White, E. G. (2011). Sejarah Para Nabi. Indonesia Publishing House.