Kontemplasi dalam Hidup Spiritualitas Umat Kristiani menurut Ordo Karmel

  • Andreas Marison Sinaga Sekolah Tinggi Filsafat dan Teologi Widya Sasana Malang
  • Antonius Denny Firmanto Sekolah Tinggi Filsafat Teologi Widya Sasana, Malang
  • Nanik Wijiyati Aluwesia Sekolah Tinggi Filsafat Teologi Widya Sasana, Malang
Keywords: ordo karmel, kontemplasi, doa, lection devina

Abstract

Tulisan ini hendak menerangkan Ordo Karmel sebagai ordo kontemplatif. Para karmelit di gunung Karmel memiliki formula vitae yang dipakai untuk mengatur kehidupan mereka. Formula vitae inilah yang kemudian menjadi penuntun awal Ordo Karmel menjadi sebuah ordo religius dan kontemplatif. Dengan menggunakan pendekatan studi pustaka, tulisan ini mempertegas betapa pentingnya kontemplasi bagi karmelit dan umat Kristiani yang ingin menghidupinya. Kontemplasi merupakan jantung bagi kehidupan para karmelit. Dalam kontemplasi inilah para karmelit menjalin relasi dan kedekatan dengan Tuhan baik dengan cara mendengarkan Tuhan berbicara (lectio divina) dan berbicara dengan Tuhan (doa).

References

Allen, J. B. (2016). Mendaki Gunung - Perjalanan Karmel. Karmelindo.

Chalmers, J. (2007). The Sound of Silence: Listening To The Word of God with Elijah. Edizoni Carmelitane.

Cicconetti, C. (1989). The History of The Rule. In M. Mullhall (Ed.), Albert's Ways - The First North America Congress on the Carmelite Rule (pp. 23–50). Institutum Carmelitanum.

de la Croix, P. (2020). Carmelite Spirituality. EWTN. https://www.ewtn.com/catholicism/library/carmelite-spirituality-12567

Hardawiryana, R. (1993). Lumen Gentium. In Dokumen Konsili Vatikan II (p. 40). Dokpen KWI-OBOR.

Haryono, S. C. (2010). Lectio Divina: Spiritualitas Doa Klasik bagi Kehidupan Modern. Gema Teologi, 34(2), 1-11.

Kosasih, D (ed.). (2005). Regula Ordo Saudara-Saudara Santa Perawan Maria dari Gunung Karmel. Karmelindo.

Kristiantoro, S. (2020). Spiritualitas Doa Kontemplatif: Lebih Banyak Diseminarkan Daripada Dipraktikkan (Belajar Dari Praktik Spiritualitas Doa Kontemplatif Model Taize di Gereja Kristen Indonesia Soka Salatiga). Veritas Lux Mea, 2(2), 121–134.

Kuria Jendral Ordo Karmel Roma. (2015). Ratio Institutiones Vitae Carmelitane - Pembinaan Karmelit: Suatu Perjalanan Transformasi (F. X. H. Adji (ed.)). Karmelindo.

Maria, A. (2004). Jalan Kesempurnaan. Pertapaan Shanti Buana.

McCaffrey, E. (2002). Patterns of Prayer. Paulist Press.

Pera, A. F. (2004). Sejarah Ordo Karmel. Carmelo.

Phang, B. (2012). Berkobar-Kobar Bagi Allah. Karmelindo.

Pidyarto, H. (1994). Santo Yohanes dari Salib. Dioma.

Situmorang, S. (2019). Doa Jalan Menuju Kontemplasi. Logos: Jurnal Fakultas Filsafat, 16(1), 37–60.

Soedipan, S. (2013). Kajian Pastoral terhadap Doa Kontemplasi dalam Kekristenan. Sekolah Tinggi Amanat Agung.

Therese, M. (2002). Riwayat Hidup Santa Teresa. St. Yosef Bajawa.

Valabek, R. M. (1982). Prayer Life In Carmel. Institutum Carmelitanum.

Wahyu. (2006). 800 Tahun Regula Karmel. Carmelitana.

Welch, J. (1996). The Way of Carmelite. Paulist Press.

Wibowo, H. S. (2022). Kitab Suci Bagi Kehidupan Iman Gereja Katolik. MBSB. https://www.mabuseba.org/2016/09/kitab-suci-bagi-kehidupan-iman-gereja.html

Wright, J. (2019). Using Lectio Divina as an In-Class Contemplative Tool. The Journal of Contemplative Inquiry, 6(1), 71-93.
Published
2023-03-30
How to Cite
Sinaga, A., Firmanto, A., & Aluwesia, N. (2023, March 30). Kontemplasi dalam Hidup Spiritualitas Umat Kristiani menurut Ordo Karmel. Pengarah: Jurnal Teologi Kristen, 5(1). https://doi.org/https://doi.org/10.36270/pengarah.v5i1.101
Section
Articles